PSIKnews – Jika aku punya waktu 7 hari untuk menenbang pohon, maka 5 harinya akan kugunakan untuk mengasah kapak (Abraham Lincoln). Demikianlah perumpamaan yang diberikan oleh Abraham Lincoln, seorang tokoh yang sangat berpengaruh bagi warga Amerika Serikat. Dan jika kita memahami maknanya, maka falsafah tersebut akan mengajarkan kita mengenai pentingnya mempersiapkan diri dan belajar secara sungguh-sungguh.
Sama halnya sebagai seorang pembelajar, dalam strata dan jenjang apapun, seorang pembelajar haruslah memiliki jiwa dan semangat belajar tak kenal lelah. Selain mempelajari konsep, maka sebagai seorang yuris, seyogyanya para mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Brawijaya juga memiliki keahlian dalam bentuk praktek. Momentum untuk mempraktekkan teori yang telah dipelajari itu tiba saat para mahasiswa mulai mengambil mata kuliah praktek peradilan, baik itu praktek peradilan perdata maupun praktek peradilan pidana.
Meskipun hanya dalam bentuk praktek, namun keseriusan tetap dibutuhkan. Hal ini berkaitan dengan kompetensi mahasiswa yang bersangkutan ketika kelak mereka akan terjun dalam dunia nyata. “Saya sangat menikmati mata kuliah ini. Disini, saya berperan sebagai seorang pengacara. Ternyata, menjadi pengacara itu gampang-gampang susah.” Ungkap M. Arie Herdianto, salah satu mahasiswa yang sedang menempuh mata kuliah praktek peradilan perdata. (alfa)