PSIKnews – Hukum sebagai disiplin ilmu dan ilmu praktis justru semakin temaram sekalipun banyak peraturan perundang-undangan yang telah diundangkan. Namun, meskipun demikian, praktek berhukum justru semakin memprihatinkan. Terbukti dengan banyaknya kasus KKN, mafia peradilan, maraknya kasus perdagangan narkotika, perdagangan senjata api serta politisasi sengketa.
Yang jadi pertanyaan adalah, dimanakah para pakar dan ahli hukum berada? Mengapa para penegak hukum tidak lagi mampu menegakkan hukum? Adakah kesalahan kita dalam berhukum? Beberapa pertanyaan yang muncul tersebut coba dijawab dalam buku berjudul Dinamika Perkembangan Hukum : Dari Kampus Untuk Masyarakat. Buku setebal 284 halaman yang diterbitkan oleh IntransMedia tersebut menyajikan artikel-artikel menarik seputar hukum perdata.
Para kontributor yang telah menyumbangkan ide dan gagasan dalam buku tersebut merupakan para praktisi hukum di bidang hukum perdata. Diantaranya adalah Warqum Sumitro (membumikan pendekatan maqosyiduh syari’ah dalam mewujudkan reformulasi hukum islam yang transformatif), M. Bakrie (pengakuan semu hak ulayat dalam hukum agrarian nasional), A. Rahmad Budiono (perselisihan hubungan industrial) dan beberapa penulis lainnya. Harapannya kedepan, lahirnya buku tersebut bisa memberikan solusi di tengah carut marutnya hukum di Indonesia, khususnya dalam ranah hukum perdata. (alfa)