Quantcast
Channel: Fakultas Hukum Universitas Brawijaya
Viewing all articles
Browse latest Browse all 1921

Sindikker : Membuka Akses Antara Pendidikan Dengan Dunia Kerja

$
0
0

PSIKnews – Badan Pusat Statistik mencatat setidaknya terdapat 7,17 juta pengangguran di Indonesia pada tahun 2013. Penyumbang terbanyak pengangguran di Indonesia berasal dari umur 15 tahun ke atas atau kategori usia produktif. Tak bisa dipungkiri, para lulusan Perguruan Tinggi (PT) juga masuk kategori usia produktif penyumbang pengangguran ini.

Lapangan kerja minim, terbatasanya akses terhadap dunia kerja serta kapasitas yang kurang optimal dari para lulusan PT ditengarai sebagai penyebab tingginya angka pengangguran tersebut. Oleh karena itu, dibutuhkan sinergitas antara para penyedia jasa pencari kerja dengan dunia pendidikan untuk menciptakan akses seluas-luasnya bagi para lulusan PT. Tak hanya itu saja, dunia pendidikan juga harus mulai menyiapkan SDM terbaiknya agar mampu bersaing di bursa lapangan kerja. Pendidikan yang selaras dengan kebutuhan dunia usaha dan industri akan menjamin kualitas yang berkelanjutan. Sehingga, untuk menunjang perkembangan IPTEK dan merangsang pertumbuhan perekonomian, PT perlu mempertimbangkan aspek keselarasan kebutuhan tenaga SDM dengan program studi yang ditawarkan.

Keadaan inilah yang kemudian menginisiasi tercetusnya sebuah program bernama Sistem Informasi Pendidikan dan Dunia Kerja (Sindikker). Workshop dan Sosialisasi Sindikker tersebut digelar di ruang auditorium lt. 6 gedung A FH UB, Senin (22/7). Agenda yang diselenggarakan oleh Job Placement Center (JPC) UB bekerjasama dengan Dirjen Dikti ini diikuti oleh para peserta yang terdiri dari civitas akademika dan pelaku usaha.

“Kementerian pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud) perlu mengembangkan sebuah sistem yang mampu mengelola informasi lengkap dan terintegrasi yang dapat menyajikan perkembangan kebutuhan SDM di masyarakat dan industri. Sistem ini akan tersedia dalam Sindikker. Sindikker akan dapat menjadi rujukan bagi berbagai lembaga yang berkepentingan dari sektor pendidikan, pemerintah, maupun dari dunia industri,” ungkap Dharnita Chandra, Kasubdit Penyelarasan Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Dalam workshop ini, perguruan tinggi dipandu untuk mengisi dan memperbaharui informasi mengenai kompetensi mata kuliah, learning outcomes, data lulusan, data dosen beserta kualifikasinya secara online, sebagaimana pada saat mengisi Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT). Data dalam Sindikker memiliki tautan dengan PDPT, sehingga apapun yang berubah dalam PDPT akan terakses juga oleh Sindikker.

Diharapkan Sindikker bisa berperan sebagai penghubung antara dunia pendidikan sebagai penyedia SDM dengan dunia industri yang membutuhkan SDM. Transaksi data dalam Sindikker nantinya akan memudahkan para stakeholders dalam memenuhi kebutuhannya. Dikti akan berperan sebagai fasilitator dan pengambil kebijakan pendidikan tinggi, sedangkan sektor industri atau dikenal dengan DUDI (Dunia Usaha dan Dunia Industri) akan berperan sebagai pengguna jasa SDM terdidik, terlatih dan terampil dari dunia pendiikan itu sendiri. Tak lupa, diharapkan masyarakat juga berperan aktif baik sebagai user maupun menjalankan fungsi pengawasan (controlling) terhadap efektifitas berlakunya program ini. (irene/prastol/alfa)


Viewing all articles
Browse latest Browse all 1921